Bisnis Makanan Ringan dan Contoh Ide Usahanya
Zhinkadiary.com – Makanan ringan atau yang disebut snack food adalah produk pangan yang disukai berbagai kalangan masyarakat dari beragam usia. Di tengah kesibukan pekerjaan atau waktu santai, orang-orang sering kali mengisinya dengan mengonsumsi makanan ringan. Di lain sisi, makan ringan ini juga dapat menjadi pengganti kebutuhan energi sementara bagi tubuh.
Karena pangsa pasar makanan ringan sangat besar, maka akan selalu ada peluang bisnis. Namun bisnis ini bisa dibilang cukup menantang, karena sangat kompetitif dari segi persaingan harga dan kualitas produk. Sebagai pengusaha, kita pun harus tahu dan memahami apa yang diinginkan pasar. Selain itu, kita juga wajib selalu peka terhadap kecenderungan dan permintaan pasar.
Permintaan pasar ini bisa didasarkan pada minat beli konsumen terhadap produk makanan ringan. Anda bisa melihat perilaku konsumen dalam konsumsi makanan dan bagaimana kecenderungan mereka dalam keputusannya untuk membeli. Dua faktor inilah yang akan mempengaruhi angka penjualan suatu produk.
Di samping itu, pengusaha makanan ringan harus senantiasa menjaga kualitas produk dengan memperhatikan keunikan, komposisi, bentuk, dan manfaat dari makanan ringan tersebut. Jika kualitas produk bagus, maka persepsi kualitas di mata konsumen juga akan naik.
Konsumen biasanya membeli suatu produk karena kebutuhan. Tapi ada juga faktor lain yang turut mempengaruhi, yakni kemasan/packaging. Dengan kemasan yang unik dan berfungsi menjaga kualitas makanan bukan tak mungkin memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen untuk memilih produk makanan ringan tersebut.
Setelah memahami pangsa pasar dan persepsi konsumen terhadap makanan ringan, sebaiknya Anda pahami beberapa faktor penting dalam berbisnis makanan ringan.
Strategi pemasaran produk
Pemasaran produk harus dapat membaca kebutuhan konsumen serta dapat mengkombinasikan dengan lokasi konsumen dan keinginan mereka. Pemasaran juga harus memenuhi empat variabel, seperti struktur harga, produk, aktivitas promosi, dan sistem distribusi. Keempat variabel ini sangat berhubungan erat dan menghasilkan kebijakan pemasaran yang efektif.
1. Atribut produk
Pengembangan suatu produk tentu melibatkan manfaat yang dinilai konsumen dari fitur dan kualitas produk. Produk yang dijual di pasaran harus memiliki rancangan kualitas produk yang salah satu fungsinya meliputi daya tahan produk.
Contohnya, produk yang Anda juga adalah keripik singkong. Terdapat dua rasa, yaitu rasa original dan rasa manis pedas dengan berat per kemasan 150 gram. Keripik singkong ini memiliki daya tahan sekitar 4-6 bulan. Kemudian, di kemasan terdapat atribut masa kadaluwarsa produk, label halal, komposisi produk, kadar nutrisi, serta izin dari Dinas Kesehatan.
2. Pemberian merek/branding
Merek suatu produk mempunyai peran penting dalam kemajuan usaha Anda. Merek/brand bukan hanya nama produk saja, melainkan akan menentukan seberapa jauh produk mampu bersaing dan dikenal konsumen di pasaran. Bahkan bisa dibilang, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen.
3. Pengemasan/packaging
Sebelumnya sudah dibahas secara singkat bahwa pengemasan atau packaging bukan hanya sekadar pemberian wadah atau pembungkus suatu produk. Inilah yang harus disadari oleh pengusaha makanan ringan: apakah produk yang Anda tawarkan memberikan pengaruh yang besar terhadap penjualan produk?
Apalagi, saat ini pelaku UMKM di bidang industri makanan sangat banyak dan rata-rata mereka hanya berfokus pada membuat suatu produk tetapi abai terhadap kemasan produknya. Anda harus mulai memikirkan apakah kemasan itu dari segi penampilan eye catching dan dari segi fungsinya apakah dapat menjaga kualitas produk sehingga aman jika dikonsumsi konsumen?
4. Pemberian label/labelling
Kemasan adalah faktor penting karena akan mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk. Itu sebabnya kemasan harus menjadi media informasi, baik secara verbal maupun visual. Media informasi ini dapat terlihat dari label makanan. Misalnya, berisi komposisi produk, kehalalan produk, informasi kadaluwarsa, serta dalam pemilihan warna, gambar, dan tipografi.
Strategi harga produk
Harga merupakan nilai jual dari pedagang terhadap produk yang dibeli oleh konsumen agar mendapatkan keuntungan. Setiap konsumen ingin harga yang ditawarkan setara dengan kualitas produk yang mereka dapatkan.
Karena itu, Anda harus menentukan harga sesuai dengan mutu produk makanan ringan yang dijual. Dengan kata lain, mutu produk yang rendah sejalan dengan harga yang lebih murah. Strategi harga ini dapat didasarkan pada orientasi biaya, permintaan pasar, dan harga kompetitor.
Strategi promosi produk
Strategi promosi dapat Anda lakukan menggunakan jasa antara lain:
- periklanan (advertising)
- promosi penjualan (sales promotion)
- penjualan pribadi (personal selling)
- publisitas (publicity)
Untuk periklanan dapat menggunakan media radio, surat kabar, televisi, spanduk, atau brosur. Sedangkan untuk promosi penjualan menggunakan kupon diskon atau undian (pada momen tertentu). Untuk publisitas dapat melalui kegiatan seminar, lokakarya, atau workshop. Untuk penjualan personal dapat menggunakan sales promotion.
Umumnya, untuk industri mikro makanan ringan home industry menggunakan strategi komunikasi dari individu ke individu (personal selling). Sejatinya, jika pelanggan merasa puas terhadap produk makanan ringan Anda, maka akan tercipta hubungan yang harmonis kepada pelanggan agar mereka membeli ulang produk atau merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.
Strategi distribusi produk
Secara singkat, distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan mempermudah produsen mengirim produk kepada konsumen. Sebenarnya, distribusi adalah bagian yang paling penting dalam pemasaran, karena jika tidak efektif maka produk tidak akan sampai atau dibeli konsumen.
Dalam unit mikro, Anda dapat melakukan distribusi produk menggunakan cara langsung dan tidak langsung. Maksudnya cara langsung adalah penyaluran barang/jasa menggunakan perantara. Sedangkan distribusi tidak langsung menggunakan jasa perantara atau agen untuk penyaluran barang/jasa.
Source: falco/Pixabay |
Contoh ide usaha makanan ringan
Beberapa contoh berikut ini adalah ide usaha makanan ringan yang cukup populer untuk masyarakat Indonesia. Anda juga dapat memperhatikan, misalnya, di lingkungan tempat tinggal Anda jenis makanan ringan apa yang laris atau jika untuk menghindari kompetitor Anda dapat mencoba usaha makanan ringan yang berbeda dari yang sudah ada.
1. Usaha roti bakar
Roti bakar adalah makanan ringan yang rasanya manis, empuk, sehingga cocok dinikmati di malam hari. Pilihan jenis roti bakar juga beragam. Ada yang rasa cokelat, strawberry, bluberry, kacang, dan sebagainya. Tapi Anda perlu melakukan inovasi produk agar menjadi pembeda dari yang lain.
Anda bisa mencontoh Santy Subroto, yakni perempuan yang sukses berjualan roti bakar. Tapi roti bakar dia bukan sembarang roti bakar. Isi rotinya juga berbeda. Jika umumnya isi roti bakar keju, cokelat, dan pemanis lainnya, maka dia membuat roti bakar asin dengan isi pepper tuna, ayam teriyaki, smoked beef mozarella, serta sosis.
2. Usaha singkong keju
Singkong adalah umbi yang dapat dijadikan berbagai jenis makanan. Biasanya dibuat keripik, singkong juga bisa diolah menjadi jenis makanan baru, yaitu "singkong keju". Bisnis jajanan singkong keju ini ternyata sangat legit karena bisa menghasilkan omzet yang besar.
Kemunculan singkong keju ini sebenarnya diminati masyarakat dan mereka sangat menyukai paduan antara singkong dan keju ini. Rasanya manis, gurih, dan lezat serta dapat mengenyangkan perut. Pokoknya bikin ketagihan dan ingin membelinya lagi.
3. Usaha jagung susu keju (jasuke)
Jagung susu keju (jasuke) adalah bisnis makanan ringan yang laris manis. Orang dewasa hingga anak kecil sangat menyukai jasuke. Harganya juga terjangkau, dari mulai 5.000 - Rp 15.000. Atau tergantung dari kualitas dan rasanya. Semakin enak rasanya harganya mengikuti.
Jasuke ini termasuk makanan yang mengenyangkan dan menyehatkan. Anda bisa menggunakan berbagai macam topping untuk jasuke ini. Kudapan sehat ini juga cocok dijadikan sajian dalam acara-acara tertentu. Cara membuatnya simpel dan tidak repot.
4. Usaha makaroni
Pernah dengar Makaroni Ngehe? Yup, bisnis makaroni ini berhasil menyedot perhatian penggemar jajanan makaroni dengan berbagai varian rasa pedasnya. Setelah kepopuleran makaroni Ngehe inilah banyak orang-orang yang mencari peruntungan menjual makaroni. Beberapa usaha mereka cukup berhasil.
Ambil contoh, misalnya, Helmi Zamrudiansyah, seorang eks driver ojol yang berhasil menjual makaroni. Ia pun membuat modifikasi serta inspirasi dari makaroni Ngehe. Berbekal modal awal Rp 3.000.000 kini omzetnya mencapai Rp 200.000.000. Ia juga memiliki 10 orang karyawan dan 42 reseller.
5. Usaha takoyaki
Makanan asal Negeri Sakura ini enggak ada matinya. Padahal sempat tenar tahun 2012, tetapi hingga kini takoyaki masih eksis. Cemilan ini dibuat dari bahan baku tepung terigu yang aslinya diberi potongan daging gurita dan lelehan mayonaise. Namun takoyaki yang kita temukan di pinggir jalan telah banyak dimodifikasi sehingga harganya varitatif. Jika dibanderol murah, maka takoyaki tidak menggunakan daging gurita.
Bisnis takoyaki bisa Anda jual secara mandiri, atau jika mau praktis Anda bisa menjadi mitra franchise yang memiliki spesifikasi takoyaki. Misalnya, untuk membuat gerai, Anda perlu mengeluarkan dana investasi Rp 3,5 juta - 4,5 juta untuk satu jenis paket usaha. Untuk menjalani bisnis ini bisa menggunakan karyawan atau Andalah yang menjualnya sendiri.
Itulah gambaran singkat sebelum memulai bisnis makanan ringan dan contoh ide usahnya. Anda dapat menambahkan daftar ide usahanya sendiri. Pilihlah ide usaha yang sekiranya dapat Anda jalani sehingga dapat terus berkembang. Semoga membantu.....
Posting Komentar untuk "Bisnis Makanan Ringan dan Contoh Ide Usahanya "