Peluang Usaha Keripik Singkong: Modal Terjangkau Untung Besar
Zhinkadiary.com – Keripik singkong merupakan jenis makanan ringan yang paling laris manis di pasaran. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai keripik singkong. Sebagai tanaman umbi-umbian, singkong adalah produk pertanian lokal yang mudah didapat, bisa ditanam di mana saja, dan dijadikan penganan pengganti nasi.
Akan tetapi, selain banyak manfaat dan khasiatnya, singkong adalah bahan baku pembuatan keripik singkong yang olahannya menjadi produk bisnis yang pangsa pasarnya luas. Produksi keripik singkong ini bisa dilakukan menggunakan cara tradisional ataupun modern, sehingga siapa pun bisa menjadikan singkong sebagai komoditas ekonomi.
Usaha keripik singkong ini bagi pengusaha mikro sangat membantu meningkatkan perekonomian keluarga dan di beberapa daerah bahkan dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi, seperti pengangguran dan angka kemiskinan yang tinggi. Oleh karena itu, bisnis keripik singkong ini perlu diberdayakan di daerah-daerah yang bisa menjadi penghasil umbi singkong.
Source: falco/Pixabay |
Pengantar: studi kasus usaha keripik singkong di Desa Kranjingan
Sebelum menjelaskan peluang besar usaha keripik singkong, berikut ini kami jelaskan studi kasus bisnis keripik singkong skala rumahan di Desa Kranjingan, Sumbersari, Jawa Timur.
Bahan ini kami peroleh berdasarkan penelitian dari Universitas Jember.
Di Desa Kranjingan, masyarakat setempat menjadikan usaha keripik sebagai bisnis yang dilakukan secara turun temurun. Meski demikian, usaha keripik yang dilakoni masyarakat tersebut masih dilakukan secara konvensional dan mandiri.
Dalam skala rumah tangga, setiap rumah per hari menghasilkan 25 kilogram keripik dengan mengeluarkan modal Rp 350 ribu per hari. Apabila keripik singkong dijual per kilogram Rp 20 ribu, maka omzet yang didapatkan sebesar Rp 150 ribu per hari. Jika di rata-rata pendapatan pengusaha keripik setiap bulan sekitar Rp 3.750.000.
Di desa tersebut, karena usaha keripik masih dilakukan secara konvensional, maka produksi keripik masih rendah. Selain itu, keripik juga masih dijual secara curahan dengan menggunakan kantong plastik seadanya sebagai wadah. Karena itu pula harga jualnya rendah. Kemudian, wilayah penjualan keripik juga masih terbatas di wilayah Desa Kranjingan dan sekitarnya.
Dari studi kasus tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa:
- Usaha keripik singkong itu bisa menjanjikan omzet yang besar
- Produksi keripik singkong harus dimaksimalkan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar
- Kemasan/packaging keripik singkong harus menarik dan menggunakan bahan yang aman untuk konsumen
- Perlu melakukan strategi branding dan menjual produk secara lebih luas dengan memanfaatkan teknologi
Jika Anda ingin mencoba bisnis keripik singkong, maka hal pertama yang harus dipahami adalah menghasilkan produk keripik singkong yang bermutu. Bagaimana cara menghasilkan produk yang bermutu? Caranya adalah memperoleh bahan baku singkong yang unggul. Tanpa bahan baku yang unggul/premium, maka kualitas produk Anda juga tidak akan unggul.
Secara singkat, proses produksi keripik singkong melalui beberapa tahapan proses produksi sebagai berikut:
- singkong dikupas dan dicuci
- kemudian diiris
- lalu dikukus dan digoreng.
Dalam proses pembuatan dari singkong mentah hingga menjadi keripik akan mengalami penyusutan 40% .
Anda juga harus mengetahui, bahwa berdasarkan survei (Manajemen IKM, 2011, Vol. 6 No.2), responden lebih memilih keripik singkong dengan rasa original (54%) ketimbang keripik singkong berbumbu (46%). Untuk rasa singkong yang paling disukai responden adalah rasa asin (56%). Data tersebut meskipun sudah satu dekade setidaknya dapat memberikan gambaran kepada calon pengusaha keripik singkong.
Pelajari karakteristik konsumen keripik singkong
Menurut jurnal Manajemen IKM, konsumen keripik singkong rata-rata berusia 24-29 tahun (48%). Data ini menunjukkan bahwa pembeli keripik singkong berada di usia muda yang juga--perlu dicatat--mempertimbangkan rasa, segi kepraktisan, ingin mencoba hal yang baru, dan menyukai camilan.
Dari usia anak muda tersebut didapatkan sebagian besar konsumen adalah laki-laki (54%) dan perempuan (46%). Dijelaskan dalam jurnal tersebut bahwa kecenderungan kaum laki-laki sebagai pengonsumsi terbesar keripik singkong dilandasi bahwa mereka sering kali berkumpul bersama-sama (kongkow) dibanding perempuan. Oleh karena itu, tak mengherankan jika kaum muda kongkow biasanya makanan yang sering dibeli adalah camilan.
Strategi pemasaran keripik singkong
Pertama, produk. Seperti sudah disebutkan di atas bahwa keputusan konsumen untuk membeli adalah berdasarkan beberapa aspek, seperti mutu produk, manfaat produk, dan kemapuan produk memberikan kepuasan kepada pembeli.
Nah, untuk itu Anda harus memperhatikan kualitas dan kuantitas produk. Misalnya, dari segi mutu produk keripik singkong yang dijual memiliki tingkat kerenyahan, ketebalan, dan cita rasa yang baik. Kemudian dari segi kuantitas, Anda dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang beragam varian dan ukuran (jika usaha ini sudah berkembang).
Kedua, harga. Cara untuk menentukan harga keripik singkong dapat didasarkan pada biaya produksi dan ditambah margin keuntungan, serta mempertimbangkan pasar yang ada. Misalnya, jika Anda menjual keripik singkong di marketplace, seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, atau Shopee, maka persaingan harga akan lebih kompetitif lagi.
Ketiga, distribusi. Jika Anda menjual keripik singkong dalam skala rumah tangga, maka tak perlu memerlukan sales. Diri Andalah yang menjadi salesnya. Berbeda halnya, jika usaha keripik singkong Anda sudah berkembang, maka perlu adanya tenaga sales yang melakukan pengiriman dan membuat usaha Anda diterima pasaran.
Keempat, promosi. Anda dapat melakukan berbagai strategi untuk melakukan promosi, seperti menggunakan iklan, menjual secara langsung, menjual secara personal, dan sebagainya. Misalnya, jika kuantitas produksi keripik singkong Anda sudah mencukupi, maka perlu melakukan hubungan dengan perusahaan retail. Anda pun dapat membuat proposal atau menghubungi agen-agen yang berada di pasar tradisional.
Analisis SWOT usaha keripik singkong
Sebelum memulai usaha keripik singkong tidak ada salahnya jika Anda menggunakan matrik SWOT untuk memperoleh gambaran tentang bisnis ini. Matrik SWOT ini digunakan untuk usaha keripik singkong skala rumahan.
Strength/Kekuatan
- Produk mudah didapat
- Harga produk terjangkau
- Produk bisa awet lama
- Memiliki banyak varian rasa
Weakness/Kelemahan
- Produk mudah hancur
- Jika disimpan terlalu lama bisa berjamur/berbau
- Jika terkena angin menjadi alot
Opportunity/Peluang
- Memiliki banyak peminat
- Bisa menjadi reseller
- Bisa menjual di rumah, dititip warung, atau ditawarkan langsung ke konsumen
Treath/Hambatan
- Tingkat persaingan tinggi
- Konsumen gampang bosan dengan produk ini
- Produk cemilan selain keripik singkong banyak yang lebih menarik
Demikianlah gambaran singkat mengenai peluang usaha keripik singkong. Semoga informasi sederhana ini dapat membantu Anda dalam memulai usaha keripik singkong.
Posting Komentar untuk "Peluang Usaha Keripik Singkong: Modal Terjangkau Untung Besar"