10 Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga di Desa yang Kreatif dan Menjanjikan
Usaha sampingan ibu rumah tangga di desa pada zaman modern ini penting bagi keberlangsungan ekonomi keluarga. Boleh dikatakan bahwa ibu rumah tangga, yang digawangi para wanita tangguh, ini tidak berperan tunggal dalam rumah saja, melainkan juga berperan ganda. Artinya, ibu rumah tangga tidak hanya sibuk dalam urusan domestik, tetapi juga memiliki peranan dalam sektor publik. Misalnya, berdagang, membuka warung, menjadi buruh pabrik, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Tuntutan kehidupan pada masa sekarang memang bukan saja menjadi urusan suami, melainkan juga istri. Status istri pun tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, melainkan juga peranannya dalam berbagai segi kehidupan, termasuk turut membantu suami menopang ekonomi rumah tangga.
Lihat saja, misalnya, di perkotaan terdapat banyak wanita karier yang saling bahu-membahu dengan suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Keadaan sosial seperti itu bukanlah hal yang asing ditemui di kota-kota.
Sebaliknya para ibu rumah tangga di desa-desa juga tidak selalu menggantungkan kehidupannya pada rezeki suami saja. Mereka pun dengan caranya sendiri melakukan pelbagai usaha rumahan yang menghasilkan uang.
Akan tetapi, tentu terdapat perbedaan pekerjaan antara ibu rumah tangga di kota dan desa dalam mencari penghasilan. Hal itu berdasarkan profil pekerjaan di kota dan desa tidak sama. Jika di kota ibu rumah tangga bekerja di kantor, maka di pedesaan mereka bekerja di rumah, lahan sawah, atau berjualan.
Nah, di bawah ini adalah sejumlah usaha sampingan yang sudah Zhinkadiary.com rangkum dan cocok dilakukan ibu-ibu yang berada di desa.
Setelah panen, istri dari seorang petani bisa membantu suaminya menjual hasil pertanian. Kalau mau mendapatkan untung lebih besar, maka lebih baik menjualnya langsung ke pasar. Jangan menjual ke tengkulak karena akan dibeli lebih murah.
Baca juga: Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga yang Mudah Dilakukan dan Menjanjikan
Alasan mengapa masih banyak petani yang menjual ke tengkulak adalah karena belum ada penguasaha atau pedagang besar yang menampung hasil pertanian mereka. Alhasil, para petani tak bisa menjual hasil pertanian ke tempat lain karena keterbatasan transportasi dan jauhnya lokasi untuk menjual. Hal ini mungkin dapat diatasi dengan membeli alat transportasi di setiap desa.
Setiap desa tentu saat ini mendapatkan dana desa yang besarannya bervariasi. Untuk itu, pemerintah desa wajib memfasilitasi hasil pertanian/perkebunan warga agar tidak jatuh ke tangan tengkulak. Dengan demikian juga, ibu rumah tangga di desa dapat diberdayakan dengan akses menjual produk pertanian serta harga yang layak dan menguntungkan mereka.
Pelatihan dalam bentuk memproduksi olahan pangan ini bertujuan untuk membangun usaha atau sekedar menjadi usaha sampingan yang menambah pundi-pundi keuangan rumah tangga.
Salah satu contoh pengolahan hasil pertanian dapat ditemui di Balai Pelatihan Tanaman Pangan dan Hortikulturan Distanhor di Cianjur, Jawa Barat. Pemerintah setempat banyak melatih ibu rumah tangga untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk siap konsumsi dengan tampilan dan rasa yang unik.
Kalaupun tidak mendapatkan pelatihan dari pemerintah, kamu bisa berusaha sendiri di desamu. Misalnya, produk pertanian atau perkebunan apa yang berlimpah atau yang berbeda dari hasil pertanian/perkebunan di tempat lain. Nah, ini bisa saja menjadi komoditas yang bernilai komersial tinggi dari desamu. Coba, pikirkan bahan mentah apa yang tersedia di desamu? Kira-kira dari produk tersebut dapat diolah menjadi apa?
Selain memanfaatkan ruang kosong rumah, kamu juga tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Untuk memulainya, kamu setidaknya mampu melihat pasar, misalnya, makanan/minuman yang paling disukai anak-anak di sekitar rumah. Seperti kita ketahui bahwa anak-anak umumnya paling menyukai jajan sehingga bisa berulang kali kembali ke warung.
Baca juga: Peluang Usaha Ternak Jangka Panjang yang Menguntungkan
Kalau kamu bingung mau berjualan apa, contohlah warung-warung kecil yang ada di wilayahmu. Misalnya, menjual aneka jus atau milkshake, atau jualan makanan ringan yang disukai anak-anak.
Kamu harus konsisten berjualan dan jika memungkinkan kumpulkanlah modal sebanyak-banyaknya. Keuntungan ini dapat menjadi modal lanjutan untuk menjual barang-barang kebutuhan orang dewasa. Dengan demikian, usaha warungmu jadi lebih variatif, ada produk untuk anak-anak dan orang dewasa.
Perlu kamu ketahui bahwa orang dewasa berbeda dengan anak-anak dalam hal membelanjakan uang. Sebagai ibu rumah tangga pastinya kamu sudah mengetahui apa-apa saja kebutuhan orang dewasa. Biasanya orang dewasa terutama yang sudah berkeluarga membeli barang-barang kebutuhan pokok dan mendasar.
Di mana-mana kebutuhan pokok dibutuhkan orang. Ambil contoh seperti minyak goreng, beras, gula pasir, dan telur pasti dibutuhkan setiap rumah tangga. Dengan demikian, kamu akan menghindari risiko tidak laku karena menjual barang-barang kebutuhan pokok.
Bisa saja kamu menjual berbagai jenis sembako atau mengkhususkan diri menjual satu macam sembako, seperti menjual beras. Untuk soal ini kembali kepada diri kamu mau lebih berfokus ke mana. Sejatinya, pada titik ini, usaha yang mulanya menjadi bisnis sampingan ibu rumah tangga berubah menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahkan kamu pun dapat mempekerjakan orang ketika skala bisnismu semakin membesar.
Sebenarnya, masih ada banyak lagi sektor kreatif yang bisa dilakukan ibu rumah tangga selain yang disebutkan di atas. Kerajian tangan merupakan usaha sampingan yang sangat bisa dilakukan ibu rumah tangga karena mereka memiliki lebih banyak waktu di rumah. Waktu kosong di sela-sela mengurus anak dan rumah dapat dimanfaatkan dengan membuat kerajinan tangan.
Baca juga: Usaha Rumahan Makanan Ringan Kekinian dan Bermodal Kecil
Hasil dari kreasi kerajinan tangan dapat dipasarkan dari rumah ke rumah, atau ke pasar, atau bahkan di zaman canggih seperti sekarang ini dapat dijual secara online menggunakan marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Blibli. Cara lain untuk menjual online adalah dengan menggunakan media sosial, khususnya yang paling populer adalah Instagram.
Apalagi ketika kamu sedang membutuhkan uang dalam waktu cepat, maka dengan menjadi buruh cuci akan langsung mendapatkan uang seusai bekerja. Biasanya, tawaran menjadi buruh cuci karena tentangga tersebut tidak sempat untuk mencuci dan memang memiliki uang lebih untuk membayar jasa tukang cuci.
Selain mencuci, pekerjaan menyetrikan juga dapa dilakukan sebagai sampingan lagi. Jadi, sambil menyelam minum air. Pasalnya, kamu akan mendapatkan uang dobel, yakni dari mencuci dan menyetrika.
Pekerjaan sampingan ini bisa menjadi income tambahan bagi keluarga kamu. Pada umumnya, orang tua yang menyerahkan anaknya untuk diasuh lantaran si ibu sibuk bekerja dan di rumah tidak ada mertua/wanita lain yang mengasuhnya.
Kamu bisa nego soal harga dan bisa membicarakan soal waktu kapan mengasuh anak dan kapan selesai mengasuhnya. Pisahkan juga antara mengasuh anak dengan mengerjakan pekerjaan lain. Pasalnya, jika kamu melakukan pekerjaan lain di luar mengasuh anak, itu harus mendapatkan perhitungan bayaran tersendiri.
Pada awalnya, di tahun 2015, ia mencoba beternak dengan jumlah itik 25 ekor. Seiring waktu berjalan, jumlah itiknya meningkat menjadi 50 ekor. Dari jumlah telur yang dihasilkan per hari ia menghasilkan 14-40 butir telur dengan harga Rp 2.000 per telur.
Usaha sampingan menjual telur itik ini bisa mengantarkan anaknya melanjutkan studi di perguruan tinggi. Sebelumnya, Martatuti memang sudah mendapatkan pelatihan dan bantuan dari Baznas Agam. Kamu bisa mencontoh ibu rumah tangga sukses ini dengan mencoba beternak itik. Mungkin saja pemerintah setempat kamu bisa membantu jika ada warganya berusaha beternak itik dengan cara memberikan bantuan atau pelatihan.
Buah tomat ini memiliki nilai ekonomi, menyehatkan, dan tentunya bisa diolah menjadi berbagai jenis kudapan. Hal itu bergantung pada kreasi dan kreativitas dalam mengolah tomat. Yang paling laris manis di pasaran adalah produk keripik tomat yang memiliki peminat cukup besar. Harga per kemasan bisa dibanderol Rp 10.000.
Untuk serius dalam budidaya sayuran hidroponik, kamu bisa menggunakan pipa paralon plastik. Sayuran yang biasanya dikembangkan dalam hidroponik seperti sawi, kangkung, dan selada.
Jika dikelola dengan serius, sayuran hidroponik bisa menghasilkan uang tambahan yang tidak sedikit. Apalagi jika sayuran tersebut berlimpah dan bisa dijual ke pengepul/pasar. Selain bernilai ekonomi, dari segi kesehatan pun tanaman hidroponik tak tercemar oleh bahan kimia sebagaimana tanaman pada media tanah.
Itulah beberapa bisnis sampingan yang sangat mungkin dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk menambah pemasukan keuangan. Untuk itulah, kamu perlu membulatkan tekad dan mulai mencoba usaha sampingan tersebut agar segera dapat berjalan. Semoga membantu!
Tuntutan kehidupan pada masa sekarang memang bukan saja menjadi urusan suami, melainkan juga istri. Status istri pun tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, melainkan juga peranannya dalam berbagai segi kehidupan, termasuk turut membantu suami menopang ekonomi rumah tangga.
Lihat saja, misalnya, di perkotaan terdapat banyak wanita karier yang saling bahu-membahu dengan suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Keadaan sosial seperti itu bukanlah hal yang asing ditemui di kota-kota.
Sebaliknya para ibu rumah tangga di desa-desa juga tidak selalu menggantungkan kehidupannya pada rezeki suami saja. Mereka pun dengan caranya sendiri melakukan pelbagai usaha rumahan yang menghasilkan uang.
Akan tetapi, tentu terdapat perbedaan pekerjaan antara ibu rumah tangga di kota dan desa dalam mencari penghasilan. Hal itu berdasarkan profil pekerjaan di kota dan desa tidak sama. Jika di kota ibu rumah tangga bekerja di kantor, maka di pedesaan mereka bekerja di rumah, lahan sawah, atau berjualan.
Nah, di bawah ini adalah sejumlah usaha sampingan yang sudah Zhinkadiary.com rangkum dan cocok dilakukan ibu-ibu yang berada di desa.
1. Menjual hasil pertanian/perkebunan
Ibu rumah tangga yang tinggal di desa tentu sudah sangat akrab dengan pertanian. Bahkan ada juga ibu rumah tangga yang membantu suaminya mengolah lahan pertanian atau ikut menanam. Hasil penjualan dari produk pertanian inilah yang menjadi sumber pemasukan rumah tangga.Setelah panen, istri dari seorang petani bisa membantu suaminya menjual hasil pertanian. Kalau mau mendapatkan untung lebih besar, maka lebih baik menjualnya langsung ke pasar. Jangan menjual ke tengkulak karena akan dibeli lebih murah.
Baca juga: Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga yang Mudah Dilakukan dan Menjanjikan
Alasan mengapa masih banyak petani yang menjual ke tengkulak adalah karena belum ada penguasaha atau pedagang besar yang menampung hasil pertanian mereka. Alhasil, para petani tak bisa menjual hasil pertanian ke tempat lain karena keterbatasan transportasi dan jauhnya lokasi untuk menjual. Hal ini mungkin dapat diatasi dengan membeli alat transportasi di setiap desa.
Setiap desa tentu saat ini mendapatkan dana desa yang besarannya bervariasi. Untuk itu, pemerintah desa wajib memfasilitasi hasil pertanian/perkebunan warga agar tidak jatuh ke tangan tengkulak. Dengan demikian juga, ibu rumah tangga di desa dapat diberdayakan dengan akses menjual produk pertanian serta harga yang layak dan menguntungkan mereka.
2. Menjual produk olahan
Fenomena ibu rumah tangga yang menjual produk olahan saat ini cukup banyak terlihat di desa-desa Indonesia. Minat mereka cukup tinggi, apalagi adanya bantuan yang diberikan pemerintah ke berbagai desa-desa membuat ibu rumah tangga semakin eksis.Pelatihan dalam bentuk memproduksi olahan pangan ini bertujuan untuk membangun usaha atau sekedar menjadi usaha sampingan yang menambah pundi-pundi keuangan rumah tangga.
Salah satu contoh pengolahan hasil pertanian dapat ditemui di Balai Pelatihan Tanaman Pangan dan Hortikulturan Distanhor di Cianjur, Jawa Barat. Pemerintah setempat banyak melatih ibu rumah tangga untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk siap konsumsi dengan tampilan dan rasa yang unik.
Kalaupun tidak mendapatkan pelatihan dari pemerintah, kamu bisa berusaha sendiri di desamu. Misalnya, produk pertanian atau perkebunan apa yang berlimpah atau yang berbeda dari hasil pertanian/perkebunan di tempat lain. Nah, ini bisa saja menjadi komoditas yang bernilai komersial tinggi dari desamu. Coba, pikirkan bahan mentah apa yang tersedia di desamu? Kira-kira dari produk tersebut dapat diolah menjadi apa?
3. Membuka warung kecil-kecilan
Usaha sampingan yang cocok dilakukan ibu rumah tangga di desa adalah membuka warung kecil-kecilan. Warung ini dapat kamu buka di rumah. Tidak perlu menyewa tempat. Kamu hanya perlu memaksimalkan ruang kosong yang ada di rumah. Misalnya, di depan rumah kamu buat warung sehingga dari arah depan orang-orang dapat melihatnya.Selain memanfaatkan ruang kosong rumah, kamu juga tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Untuk memulainya, kamu setidaknya mampu melihat pasar, misalnya, makanan/minuman yang paling disukai anak-anak di sekitar rumah. Seperti kita ketahui bahwa anak-anak umumnya paling menyukai jajan sehingga bisa berulang kali kembali ke warung.
Baca juga: Peluang Usaha Ternak Jangka Panjang yang Menguntungkan
Kalau kamu bingung mau berjualan apa, contohlah warung-warung kecil yang ada di wilayahmu. Misalnya, menjual aneka jus atau milkshake, atau jualan makanan ringan yang disukai anak-anak.
Kamu harus konsisten berjualan dan jika memungkinkan kumpulkanlah modal sebanyak-banyaknya. Keuntungan ini dapat menjadi modal lanjutan untuk menjual barang-barang kebutuhan orang dewasa. Dengan demikian, usaha warungmu jadi lebih variatif, ada produk untuk anak-anak dan orang dewasa.
Perlu kamu ketahui bahwa orang dewasa berbeda dengan anak-anak dalam hal membelanjakan uang. Sebagai ibu rumah tangga pastinya kamu sudah mengetahui apa-apa saja kebutuhan orang dewasa. Biasanya orang dewasa terutama yang sudah berkeluarga membeli barang-barang kebutuhan pokok dan mendasar.
4. Membuka warung sembako
Apabila warung kecil-kecilan sudah mendapatkan profit seiring berjalannya waktu, kamu pun bisa menambah skala produk yang dijual. Kalau sebelumnya kamu hanya melayani kebutuhan anak-anak kecil dan beberapa barang pokok yang dibutuhkan rumah tangga, kini kamu dapat menambahkan dengan menjual sembilan kebutuhan pokok (sembako).Di mana-mana kebutuhan pokok dibutuhkan orang. Ambil contoh seperti minyak goreng, beras, gula pasir, dan telur pasti dibutuhkan setiap rumah tangga. Dengan demikian, kamu akan menghindari risiko tidak laku karena menjual barang-barang kebutuhan pokok.
Bisa saja kamu menjual berbagai jenis sembako atau mengkhususkan diri menjual satu macam sembako, seperti menjual beras. Untuk soal ini kembali kepada diri kamu mau lebih berfokus ke mana. Sejatinya, pada titik ini, usaha yang mulanya menjadi bisnis sampingan ibu rumah tangga berubah menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahkan kamu pun dapat mempekerjakan orang ketika skala bisnismu semakin membesar.
5. Membuat kerajinan tangan
Untuk menghasilkan uang tambahan dari bisnis sampingan, ibu rumah tangga bisa mencoba sektor kreatif seperti membuat kerajinan tangan. Ada banyak jenis kerajinan tangan yang bisa dihasilkan oleh ibu rumah tangga, misalnya, membuat sepatu/tas rajut, membuat vas bunga dari botol plastik bekas, membuat gantungan kunci dari kain flannel dan sebagainya.Sebenarnya, masih ada banyak lagi sektor kreatif yang bisa dilakukan ibu rumah tangga selain yang disebutkan di atas. Kerajian tangan merupakan usaha sampingan yang sangat bisa dilakukan ibu rumah tangga karena mereka memiliki lebih banyak waktu di rumah. Waktu kosong di sela-sela mengurus anak dan rumah dapat dimanfaatkan dengan membuat kerajinan tangan.
Baca juga: Usaha Rumahan Makanan Ringan Kekinian dan Bermodal Kecil
Hasil dari kreasi kerajinan tangan dapat dipasarkan dari rumah ke rumah, atau ke pasar, atau bahkan di zaman canggih seperti sekarang ini dapat dijual secara online menggunakan marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Blibli. Cara lain untuk menjual online adalah dengan menggunakan media sosial, khususnya yang paling populer adalah Instagram.
6. Menjadi buruh cuci pakaian
Bekerja sebagai buruh cuci pakaian bukanlah pekerjaan yang ringan. Pasalnya, buru cuci membutuhkan tenaga yang besar karena lebih banyak menguras energi. Namun, jika kamu tidak punya pilihan lagi, menjadi buruh cuci adalah pekerjaan yang mulia untuk keluarga.Apalagi ketika kamu sedang membutuhkan uang dalam waktu cepat, maka dengan menjadi buruh cuci akan langsung mendapatkan uang seusai bekerja. Biasanya, tawaran menjadi buruh cuci karena tentangga tersebut tidak sempat untuk mencuci dan memang memiliki uang lebih untuk membayar jasa tukang cuci.
Selain mencuci, pekerjaan menyetrikan juga dapa dilakukan sebagai sampingan lagi. Jadi, sambil menyelam minum air. Pasalnya, kamu akan mendapatkan uang dobel, yakni dari mencuci dan menyetrika.
7. Menjadi pengasuh anak
Pilihan lain untuk mendapatkan uang tambahan adalah menjadi pengasuh anak. Perlu kamu ketahui bahwa pengasuh anak digaji lebih tinggi dari buruh cuci. Namun tingkat kesulitannya jauh lebih berat mengasuh anak. Pasalnya, kita dipercaya orang tua si anak untuk mengasuh anaknya dengan baik dan layak.Pekerjaan sampingan ini bisa menjadi income tambahan bagi keluarga kamu. Pada umumnya, orang tua yang menyerahkan anaknya untuk diasuh lantaran si ibu sibuk bekerja dan di rumah tidak ada mertua/wanita lain yang mengasuhnya.
Kamu bisa nego soal harga dan bisa membicarakan soal waktu kapan mengasuh anak dan kapan selesai mengasuhnya. Pisahkan juga antara mengasuh anak dengan mengerjakan pekerjaan lain. Pasalnya, jika kamu melakukan pekerjaan lain di luar mengasuh anak, itu harus mendapatkan perhitungan bayaran tersendiri.
8. Beternak itik
Ibu rumah tangga memiliki kesempatan besar untuk beternak, salah satunya adalah beternak itik. Yang dijual bukan itiknya, melainkan telurnya. Role model usaha telur ini bisa dicontoh dari ibu Martaturi (55), seorang ibu rumah tangga, di Nagari Paninjauan, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat.Pada awalnya, di tahun 2015, ia mencoba beternak dengan jumlah itik 25 ekor. Seiring waktu berjalan, jumlah itiknya meningkat menjadi 50 ekor. Dari jumlah telur yang dihasilkan per hari ia menghasilkan 14-40 butir telur dengan harga Rp 2.000 per telur.
Usaha sampingan menjual telur itik ini bisa mengantarkan anaknya melanjutkan studi di perguruan tinggi. Sebelumnya, Martatuti memang sudah mendapatkan pelatihan dan bantuan dari Baznas Agam. Kamu bisa mencontoh ibu rumah tangga sukses ini dengan mencoba beternak itik. Mungkin saja pemerintah setempat kamu bisa membantu jika ada warganya berusaha beternak itik dengan cara memberikan bantuan atau pelatihan.
9. Budidaya tomat
Tomat adalah jenis tanaman yang mudah ditanam dan menghasilkan buah. Buah tomat juga dapat diolah sedemikian rupa menjadi brownis, saus, dan keripik tomat. Jika di pekarangan rumah masih terdapat sisa lahan, maka bisa dimanfaatkan dengan menanam tombat. Lebih bagus lagi menanam tomatnya dengan cara hidroponik.Buah tomat ini memiliki nilai ekonomi, menyehatkan, dan tentunya bisa diolah menjadi berbagai jenis kudapan. Hal itu bergantung pada kreasi dan kreativitas dalam mengolah tomat. Yang paling laris manis di pasaran adalah produk keripik tomat yang memiliki peminat cukup besar. Harga per kemasan bisa dibanderol Rp 10.000.
10. Usaha tanaman hidroponik
Usaha tanaman hidroponik dapat menjadi bisnis sampingan ibu rumah tangga karena setiap orang dapat melakukan hal ini. Sebenarnya, tanaman hidroponik pada dasarnya berbeda cara mengembangkannya karena hanya memerlukan media air dan botol bekas. Ini cara paling sederhananya.Untuk serius dalam budidaya sayuran hidroponik, kamu bisa menggunakan pipa paralon plastik. Sayuran yang biasanya dikembangkan dalam hidroponik seperti sawi, kangkung, dan selada.
Jika dikelola dengan serius, sayuran hidroponik bisa menghasilkan uang tambahan yang tidak sedikit. Apalagi jika sayuran tersebut berlimpah dan bisa dijual ke pengepul/pasar. Selain bernilai ekonomi, dari segi kesehatan pun tanaman hidroponik tak tercemar oleh bahan kimia sebagaimana tanaman pada media tanah.
Posting Komentar untuk "10 Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga di Desa yang Kreatif dan Menjanjikan"