Cara Ternak Lele Pemula hingga Menghasilkan Keuntungan
Ternak ikan lele bisa menjadi salah satu pilihan bisnis saat ini. Bagi kamu yang sedang berpikir mencari bisnis di sektor peternakan bisa memilih ikan lele. Pasalnya, ternak lele terhitung cukup mudah dan tak terlalu mengeluarkan modal yang besar. Ikan lele juga menjadi bisnis yang menjanjikan asalkan kita dapat melakukannya dengan benar.
Coba kamu lihat di pinggir jalan, terutama di sore hingga malam hari, pasti akan kamu temukan warung makan yang menyajikan ikan lele sebagai menunya. Warung makan pecel lele adalah salah satu contoh yang menjadikan ikan ini sebagai menu utama, di samping daging ayam tentunya. Ikan lele biasanya digoreng, ada yang digoreng hingga kering, setelah sebelumnya direndam dengan bumbu. Rasa lele pun akan semakin nikmat bila dicocol dengan sambal terasi.
Bisa dibayangkan, jika hampir di setiap jalan ada warung pecel lele dan sebagainya, berarti setiap warung dalam satu malam membutuhkan lele dalam jumlah tertentu. Dalam hitungan kasar, setiap warung tersebut bisa kita kalikan dengan jumlah kilogram kebutuhan ikan lele dalam satu malam. Pastinya mereka memiliki langganan khusus peternak lele.
Sektor kuliner pinggir jalan tak kalah dibanding dengan menu restoran. Hal ini hanyalah masalah selera. Bisa saja di lain waktu kita memilih di restoran, tetapi di waktu lain memilih street food. Memang, lebih praktis adalah makan ala street food, karena tidak perlu repot-repot pergi ke restoran. Dan lagi, harga menu kuliner pecel lele sangat terjangkau dan rasanya juga menggiurkan.
Karena itu, ternak lele ini pun bisa kamu jadikan peluang bisnis. Namun kalau kamu masih pemula banget dalam bisnis ternak lele, ZhinkaDiary.com akan mengisahkan tips dan trik beternak ikan lele dari seorang peternak yang sudah menjalaninya selama tiga tahun. Peternak lele yang kami ulas ini bernama Syaif Hakim. Lelaki yang belum beristri ini berdomisili di Beji, Depok, Jawa Barat. Informasi selengkapnya baca terus artikel ini.
Sebaiknya, di tiga kolam tersebut, jika terdapat lele yang tubuhnya lebih kecil dari yang lainnya, harus dipisahkan atau tidak dipindahkan ke kolam dengan ukuran lele yang lebih besar darinya. Sebab, lele tersebut bisa dimakan dengan lele yang lebih besar.
Lele jenis mutiara termasuk ikan yang kuat bertahan dari serangan penyakit dan lebih cepat masa panen. Selain itu, dengan laju pertumbuhan yang bagus ditambah kualitas daging yang lebih unggul dan jangka waktu 40-50 hari lele sudah bisa dipanen. Itu sebabnya, Syaif selalu memanen lele di bulan kedua.
Karena itu, untuk meminimalkan sifat kalibalisme pada lele mutiara caranya adalah:
Perhitungan omzetnya: 400 x 19.000= Rp 7.600.000 - 1.395.000= Rp 6.205.000
Penghasilan bersih yang kamu dapatkan bisa saja dipotong dengan upah orang yang membantu bisnis lele, kecuali jika kamu melakukan semuanya seorang diri.
Cara yang mana yang akan kamu pilih, maka hal itu sesuai dengan strategi penjualan kamu. Jika ingin memperoleh laba yang besar, maka jangan pernah menjualnya pada tengkulak. Artinya: kamu harus mencari pasar yang bisa membeli hasil panen raya lele kamu.
Namun tidak ada bisnis yang manis ketika belum dicoba. Begitu pun dengan Syaif Hakim yang pernah mengalami kegagalan ketika memulai beternak lele sangkuriang, hingga akhirnya dia beralih beternak lele mutiara. Jadi, tanpa mencoba kita tak akan pernah tahu mana yang terbaik untuk kita. Selamat mencoba!
Coba kamu lihat di pinggir jalan, terutama di sore hingga malam hari, pasti akan kamu temukan warung makan yang menyajikan ikan lele sebagai menunya. Warung makan pecel lele adalah salah satu contoh yang menjadikan ikan ini sebagai menu utama, di samping daging ayam tentunya. Ikan lele biasanya digoreng, ada yang digoreng hingga kering, setelah sebelumnya direndam dengan bumbu. Rasa lele pun akan semakin nikmat bila dicocol dengan sambal terasi.
Bisa dibayangkan, jika hampir di setiap jalan ada warung pecel lele dan sebagainya, berarti setiap warung dalam satu malam membutuhkan lele dalam jumlah tertentu. Dalam hitungan kasar, setiap warung tersebut bisa kita kalikan dengan jumlah kilogram kebutuhan ikan lele dalam satu malam. Pastinya mereka memiliki langganan khusus peternak lele.
Sektor kuliner pinggir jalan tak kalah dibanding dengan menu restoran. Hal ini hanyalah masalah selera. Bisa saja di lain waktu kita memilih di restoran, tetapi di waktu lain memilih street food. Memang, lebih praktis adalah makan ala street food, karena tidak perlu repot-repot pergi ke restoran. Dan lagi, harga menu kuliner pecel lele sangat terjangkau dan rasanya juga menggiurkan.
Karena itu, ternak lele ini pun bisa kamu jadikan peluang bisnis. Namun kalau kamu masih pemula banget dalam bisnis ternak lele, ZhinkaDiary.com akan mengisahkan tips dan trik beternak ikan lele dari seorang peternak yang sudah menjalaninya selama tiga tahun. Peternak lele yang kami ulas ini bernama Syaif Hakim. Lelaki yang belum beristri ini berdomisili di Beji, Depok, Jawa Barat. Informasi selengkapnya baca terus artikel ini.
Mulai beternak
Untuk memulainya, kamu bisa menyiapkan tiga kolam (bisa menggunakan terpal, drum plastik ukuran lebar, ataupun kolam) untuk ikan lele:1. Kolam untuk bibit lele
Sebelum tebar bibit lele, air kolam harus diinapkan terlebih dahulu selama 4 hari. Kemudian, masukkan kutu air ke dalam kolam. Setelah diinapkan 4 hari, barulah masukkan bibit lele. Ukuran bibit lele ini 5-7 cm atau 7-9 cm.2. Kolam untuk lele ukuran sedang
Kolam untuk lele ukuran sedang sebaiknya diisi dengan 50% air keran dan 50% air yang sudah diinapkan. Lele ukuran sedang ini per kilogram berisi 12 ekor lele.3. Kolam untuk lele siap panen
Kolam untuk lele siap panen boleh berisi seluruhnya dengan air keran, tanpa perlu diinapkan terlebih dahulu. Lele siap panen per kilogram berisi 7-8 ekor lele.Sebaiknya, di tiga kolam tersebut, jika terdapat lele yang tubuhnya lebih kecil dari yang lainnya, harus dipisahkan atau tidak dipindahkan ke kolam dengan ukuran lele yang lebih besar darinya. Sebab, lele tersebut bisa dimakan dengan lele yang lebih besar.
Baca juga: Bisnis Online tanpa Modal? Yuk Intip Apa Saja nih!
Modal awal dan pakan lele
Modal untuk membeli bibit adalah Rp 875.000 dengan perincian sebagai berikut:- bibit lele per ekor Rp 250 x 3.500 ekor
- Pakan 781-1, 10 kg x 11.000 = Rp110.000
- Pakan 781, 10 x Rp. 11.000 = Rp 110.000
- Pakan 782 sekarung Rp 300.000
Ternak jenis lele mutiara
Berdasarkan pengalaman Syaif dalam beternak, lele jenis mutiara adalah yang terbaik. Mengapa? Karena dagingnya lebih padat-berisi, tidak berlemak, dan tidak kempes/menyusut.Lele jenis mutiara termasuk ikan yang kuat bertahan dari serangan penyakit dan lebih cepat masa panen. Selain itu, dengan laju pertumbuhan yang bagus ditambah kualitas daging yang lebih unggul dan jangka waktu 40-50 hari lele sudah bisa dipanen. Itu sebabnya, Syaif selalu memanen lele di bulan kedua.
Mengatasi sifat kanibal pada lele
Meski memiliki banyak keunggulan, lele adalah binatang yang memiliki sifat kanibal. Terlebih pada ikan lele mutiara, menurut Syaif, ikan ini lebih kanibal dibanding jenis ikan lele lainnya.Karena itu, untuk meminimalkan sifat kalibalisme pada lele mutiara caranya adalah:
- Ambil beberapa lembar daun pepaya muda, taburkan garam, dan air secukupnya
- Lalu campuran tersebut diperas
- Air perasannya campur ke pakan lele
- Pemberian pakan dengan perasan daun pepaya dan garam saat lele berukuran 5-7 cm (fase bibit), seminggu dua kali.
Omzet penjualan
Jika lele memasuki masa panen dengan jumlah bibit 3.500 ekor, maka bisa mendapatkan hasil panen kurang lebih 400 kilogram. Bisa mencapai 400 kilogram jika ikannya sehat dan tidak banyak yang mati.Perhitungan omzetnya: 400 x 19.000= Rp 7.600.000 - 1.395.000= Rp 6.205.000
Penghasilan bersih yang kamu dapatkan bisa saja dipotong dengan upah orang yang membantu bisnis lele, kecuali jika kamu melakukan semuanya seorang diri.
Contoh studi kasus:
Jika kamu ingin segera menjual hasil panen lele secara borongan, kamu bisa menjualnya ke tengkulak lele, seharga kurang lebih Rp 19.000. Namun kalau ingin menjualnya dengan harga lebih tinggi, yakni berkisar Rp 22.000 – Rp 25.000, kamu harus menjualnya secara eceran: ke penjual makanan seperti pecel lele atau konsumen rumahan.Cara yang mana yang akan kamu pilih, maka hal itu sesuai dengan strategi penjualan kamu. Jika ingin memperoleh laba yang besar, maka jangan pernah menjualnya pada tengkulak. Artinya: kamu harus mencari pasar yang bisa membeli hasil panen raya lele kamu.
Kesimpulan
Berbisnis ternak lele meski tampak mudah dilakukan, bukannya tanpa hambatan. Pasalnya, bisa saja hasil panen di luar harapan awal kita, seperti banyak lele yang mati, banyak yang terkena penyakit, atau pertumbuhannya tidak bagus. Hambatan ini tentu akan mengurangi pendapatan kita setiap kali panen.Namun tidak ada bisnis yang manis ketika belum dicoba. Begitu pun dengan Syaif Hakim yang pernah mengalami kegagalan ketika memulai beternak lele sangkuriang, hingga akhirnya dia beralih beternak lele mutiara. Jadi, tanpa mencoba kita tak akan pernah tahu mana yang terbaik untuk kita. Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "Cara Ternak Lele Pemula hingga Menghasilkan Keuntungan"